Apakah Tanda? (2)

Pada posting sebelum ini kita sudah membahas pengertian tanda menurut Umberto Eco. Sudah juga kita bicarakan contoh-contohnya. Simpulan yang kita tarik ialah sesuatu yang kita sebut tanda itu bisa apa saja. Segala sesuatu dapat menjadi tanda karena segala sesuatu dapat digunakan untuk berbohong, bukan?

Nah, sekaranglah saatnya kita membahas pengertian tanda secara formal. Menurut Charles Sanders Peirce, tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam suatu kaitan tertentu. Rada rumit memang, tapi begitulah. Mari kita uraikan definisi Peirce itu ke dalam bagian-bagiannya.

Charles Sanders Peirce
Definisi tersebut bisa kita uraikan ke dalam tiga hal yang membentuk sebuah tanda sebagai berikut.

  1. Sesuatu”: Ingat kembali pengertian tanda dari Eco. Sesuatu di sini adalah segala sesuatu dalam pengertian Eco; “sesuatu” itu boleh apa saja.
  2. Sesuatu yang lain”: Yang dimaksud ialah pengertian atau arti yang muncul dalam pikiran kita sewaktu kita berhadapan dengan “sesuatu” yang pertama.
  3. Kaitan tertentu”: Maksudnya ialah ada hubungan antara “sesuatu” dengan “sesuatu yang lain”.

Tiga hal itu lebih jelas kalau kita jabarkan dengan contoh.

Contoh I

Misalkan suatu pagi Anda melihat di teras rumah tetangga tergeletak koran. Ini sebuah tanda bagi Anda; inilah sesuatu itu. Nah, kalau Anda mengartikan fakta itu sebagai ‘tetangga Anda berlangganan koran’, Anda mengaitkan sesuatu tersebut (koran tergelatk di teras tetangga) dengan sesuatu yang lain (tetanggaku berlangganan koran).

Contoh II

Satu contoh lagi, ya. Suatu hari Anda melihat Pak Imam berdiri di tengah pintu Ruang C2. Matanya terarah ke dalam kelas itu. Tidak terdengar suara dari dalamnya. Ini sesuatu. Mewakili apa sesuatu itu? Mungkin Anda mengaitkannya dengan ‘beliau sedang melaksanakan ujian akhir semester’. Inilah sesuatu yang lain itu.

Maka, setiap kali Anda menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam suatu kaitan tertentu, Anda menciptakan tanda.

Penting Anda perhatikan unsur “kaitan tertentu” dalam definisi tersebut. Unsur tersebut menekankan bahwa hubungan sesuatu dan sesuatu yang lain harus dalam suatu kaitan; harus ada dasarnya. Koran yang tergeletak berkaitan dengan ‘tetanggaku berlangganan koran’ karena kedua-duanya Anda hubungkan ke dalam suatu kaitan tertentu, sedangkan pengaitannya didasarkan pada kelaziman bahwa loper koran biasanya melemparkan koran di teras pelanggannya.

Demikianlah definisi yang kita dapatkan dari Peirce. Tidak sulit, kan?

Supaya kalian bertambah paham, cobalah temukan dasar yang melandasi tanda dalam Contoh II. Artinya, Anda mesti menjawab pertanyaan: Apakah yang menjadi dasar untuk mengatakan bahwa fakta tentang Pak Imam itu berhubungan dengan ‘beliau sedang melaksanakan UAS?

Sampai ketemu di posting selanjutnya, yang masih membicarakan definisi tanda Peirce.
[1.1] Apakah Tanda? (2)



Anda bisa ke Amazon.com untuk beli buku tentang semiotika Peirce ini: 
Peirce on Signs: Writings on Semiotic by Charles Sanders Peirce

Ini gambar bukunya. Bisa juga klik di gambar.

No comments: